Senin, 08 Oktober 2012


Jurnal 7 : PENGARUH VISUAL STORYTELLING KOMIK ASING PADA KOMIK INDONESIA TERBITAN PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO TAHUN 2004-2008

Latar belakang
Pada tahun 1980-an, industri komik Indonesia mulai menurun dari segi kuantitas dan bersamaan dengan itu, komik terjemahan Eropa dan Amerika mulai terbit. Sejak saat itu, posisi industri komik dan para komikus lokal semakin terancam keberadaannya di negerinya sendiri.
            Kemudian tahun 2000-an muncullah usaha dari PT. Elex Media Komputindo, penerbit komik terjemahan dari Jepang, yang berupaya menerbitkan komik hasil kreasi komikus Indonesia.
  

Kajian teori
Visual Storytelling
à Scott McCloud (2005) mengungkapkan bahwa visual storytelling pada akhirnya memiliki tujuan utama agar pembaca komik dapat mengerti dengan jelas cerita yang disampaikan dan juga mengajak pembaca untuk tetap mengikuti ceritanya.

Visual storytelling pada komik menjadi beberapa rangkaian pengambilan keputusan, yaitu:
  1. Pemilihan Momen è berkaitan dengan bagaimana peralihan dari satu panel kepada panel lainnya.
  2. Pemilihan Frame è Menentukan dari sudut pandang apa gambar ditampilkan dan seberapa besar proporsi tokoh atau objek dengan latar belakangnya.
  3. Pemilihan Image (Citra yg Ditampilkan) è Menentukan bagaimana tokoh, objek, dan suasana tersebut ditampilkan.
  4. Pemilihan Kata
  5. Pemilihan Flow (Alur Panel)


Data diperoleh dengan melakukan beberapa langkah, yaitu:
  1.  1. langkah pertama diawali dengan mengobservasi komik Indonesia terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an  è Dipilih ke dalam beberapa sampel berdasarkan klasifikasi genre yang berlaku dalam komik.
  2.     Mengidentifikasi beberapa komik asing Amerika,  Jepang, dan eropa untuk dikaji terkait ciri khas elemen visual storytelling dari masing-masing komik negara tersebut.
  3.     Membandingkan karakteristik elemen visual storytelling komik Jepang, Amerika, dan Eropa tersebut dengan karakteristik elemen visual storytelling pada komik indonesia terbitan PT. Elex Media Komputindo tahun 2000-an.







Senin, 01 Oktober 2012

teori kecemasan


  • Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1990).

  • Kecemasan dapat didefininisikan suatu keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens, 1998).

  • Kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya hiperaktifitas sistem syaraf otonom. Kecemasan adalah gejala yang tidak spesifik yang sering ditemukan dan sering kali merupakan suatu emosi yang normal (Kusuma W, 1997).

  • Kecemasan adalah respon terhadap suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui, internal, samar-samar atau konfliktual (Kaplan, Sadock, 1997).

Respon Psikologis terhadap Kecemasan

  • Perilaku;  Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar.

  • Kognitif;  Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, mudah lupa, salah tafsir, bloking, bingung, lapangan persepsi menurun, kesadaran diri yang berlebihan, kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun, takut kecelakaan, takut mati dan lain-lain.

  • Afektif;  Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar biasa, sangat gelisah dan lain-lain.

Jurnal 4 : Cooperative learning untuk menghadapi pelajaran matematika
Latar belakang
·         Matematika merupakan salah satu matapelajaran yang dianggap momok bagi sebagian siswa.
·         Anggapan negatif tentang kenaikan standar kelulusan, khususnya matapelajaran matematika.
·         Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi matematika siswa adalah kecemesan. 

Saat kita merasa cemas à  energi dalam tubuh semakin membesar, sehingga biasanya
energi itu disalurkan/ direduce dalam bentuk aktivitas lain.
Hasil observasi
·         Awalnya belum banyak interaksi.
·         Setelah dapat instruksi, nampak adanya interaksi antar siswa.
·         Siswa saling berbicara satu sama lain dalam kelompok sambil memegang kertas soal.
·         Siswa saling bertanya pada teman, terlihat interaksi antar kelompok.
·         Suasana kelas aktif.

Jurnal 5 : kecemburuan pada kaum homoseksual Gay
Latar belakang
·         Hasil observasi dan survey yang peneliti lakukan selama mengelola artist management .
·         Minoritasnya kaum gay.
Manfaat penelitian :  
è Untuk mencegah kecemburuan dan dampak kriminal kaum gay. 
è Untuk memberikan informasi bagi orang-orang sekitar. 
Tahap-tahap kecemburuan menurut White : 
Ancamanà berpikir à reaksi emosional à coping à hasil dari coping. 
Kecemburuan/ kecurigaan berawal dari adanya perilaku yang tidak biasanya dilakukan sebelumnya .
Kelainan homoseksual
·         Ego sintonik : menerima keadaan bahwa ia memang seorang homoseksual
·         Ego distonik : tidak dapat menerima keadaan


Jurnal 6 : kohesivitas kelompok the jack mania
Kohesivitas à rasa kebersamaan dan ketertarikan antar anggota kelompok .
Pada kelompok the jack mania terdapat kohesivitas individu.
Teknik pengumpulan data
·         Wawancara
·         Observasi partisipan

Jurnal 4 : Cooperative learning untuk menghadapi pelajaran matematika
Latar belakang
·         Matematika merupakan salah satu matapelajaran yang dianggap momok bagi sebagian siswa.
·         Anggapan negatif tentang kenaikan standar kelulusan, khususnya matapelajaran matematika.
·         Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi matematika siswa adalah kecemesan. 

Saat kita merasa cemas à  energi dalam tubuh semakin membesar, sehingga biasanya
energi itu disalurkan/ direduce dalam bentuk aktivitas lain.
Hasil observasi
·         Awalnya belum banyak interaksi.
·         Setelah dapat instruksi, nampak adanya interaksi antar siswa.
·         Siswa saling berbicara satu sama lain dalam kelompok sambil memegang kertas soal.
·         Siswa saling bertanya pada teman, terlihat interaksi antar kelompok.
·         Suasana kelas aktif.

Jurnal 5 : kecemburuan pada kaum homoseksual Gay
Latar belakang
·         Hasil observasi dan survey yang peneliti lakukan selama mengelola artist management .
·         Minoritasnya kaum gay.
Manfaat penelitian :  
è Untuk mencegah kecemburuan dan dampak kriminal kaum gay. 
è Untuk memberikan informasi bagi orang-orang sekitar. 
Tahap-tahap kecemburuan menurut White : 
Ancamanà berpikir à reaksi emosional à coping à hasil dari coping. 
Kecemburuan/ kecurigaan berawal dari adanya perilaku yang tidak biasanya dilakukan sebelumnya .
Kelainan homoseksual
·         Ego sintonik : menerima keadaan bahwa ia memang seorang homoseksual
·         Ego distonik : tidak dapat menerima keadaan




Jurnal 6 : kohesivitas kelompok the jack mania
Kohesivitas à rasa kebersamaan dan ketertarikan antar anggota kelompok .
Pada kelompok the jack mania terdapat kohesivitas individu.
Teknik pengumpulan data
·         Wawancara
·         Observasi partisipan